Empat tahun lalu jika anda berkunjung
ke Gunung Api Purba Nglanggeran, anda tidak menemukan sesuatu yang terlihat
lebih special selain panorama alamnya yang, memang sudah bagus. Hingga pada tahun 2009 dalam Musyawarah Desa Prioritas
dan Penetapan Usulan muncul sebuah usulan yang lain dari yang lain. Usulan
tersebut adalah pembuatan talud pengaman jalan yang terintegrasi dengan tempat
parkir kendaraan bermotor.
Usulan pembuatan talud dan tempat
parkir ini tidak begitu saja muncul dalam Musdes, usulan tersebut mucul setelah
mulai banyaknya kunjungan wisata ke Gunung Api Purba yang terlebih dahulu
transit di pendopo Kalisong. Hal tersebut membuat jalan yang ada di samping
pendopo Kalisong susah untuk dilewati kendaraan lain karena kondisi jalnnya
yang sempit. Apabila ada satu bus saja yang parkir disekitar pendopo, maka
pengendara lain harus memutar lewat jalan lain disebelah barat, otomatis
aktifitas masyarakat jadi terganggu.
Ketika muncul usulan tempat parkir
banyak sekali complain dari warga Dusun lain terkait perlukah tempat parkir
tersebut dibangun, banyaknya complain dan pertanyaan karena memang saat itu
Gunung Api Purba belum seterkenal saat ini. Untuk jadi usulan pun harus melalui
proses yang alot. Akhirnya keputusan diambil setelah memalui proses yang
panjang, pembangunan talud yang didalamnya juga terdapat fasilitas parkir
menjadi usulan Desa Nglanggeran dalam PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2009. Usulan
tersebut ternyata mendapatkan prioritas dalam MAD Prioritas dikecamatan Patuk
dan mendapat alokasi pendanaan di MAD penetapan usulan.
Pekerjaan konstruksipun dimulai
dengan terlebih dahulu melalui berbagai proses yang telah ditentukan oleh PNPM-MPd.
Dengan bersungguh-sungguh dan penuh semangat warga membangun fasilitas yang
didanai oleh PNPM-MPd. Pengembagan dari dana program ternyata diluar dugaan,
selain selesai membangun talud dan tempat parkir, warga juga membangun
fasilitas MCK bagi pengunjung dan secretariat Karangtaruna Bukit Putra Mandiri
yang juga sebagai pengelola dari Eko Wisata Gunung Api Purba.
Sebuah perkembangan yang luar biasa,
dengan segala kemampuannya karang taruna bersama masyarakat mengelola fasilitas
yang telah dibangun oleh PNPM-MPd, pemeliharaan fasilitas dilakukan dengan baik
dan menjadi ikon Gunung Api Purba. Karena pada talud yang di bangun tersebut
juga dipasang tulisan sambutan yang permanen. Perkembangan pun merembet
kesekitarnya, disebelah barat lokasi tersebut muncul kegiatan ekonomi
masyarakat setempat, banyak warga yang mulai membuat warung makan dan penjulan
cindera mata.
Karena perkembangannya cukup baik, oleh pengelola
Gunung Api Purba tempat berjualan masyarakat tersebut dibuatkan sebuah tempat
khusus, karena setelah berkembang dan ramai pengunjung terkesan kurang rapi dan
mengganggu kenyamanan pengunjung. Dengan pengelolaan yang baik lokasi tersebut menjadi semakin
menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Lebih spesialnya lagi karena para
pedagang yang berada di sekitar Gunung Api Purba adalah pemanfaat Simpan Pinjam
Kelompok Perempuan dari UPK PNPM-MPd Kecamatan Patuk. Pada awalya kelompok
tersebut memiliki pinjaman sebesar Rp, 8.000.000, selanjutnya pada perguliran
berikutnya pinjaman kelompok yang bernama Cindera Rasa Purba tersebut meningkat
menjadi Rp, 18.000.000.
Selain adanya kelompok pedagang
masyarakat setempat juga terkena imbas ramainya kunjungan wisata ke tempat
tersebut. Maka mulai dirintislah adanya homestay di rumah-rumah penduduk.
Masyarakat konsisten bahwa dilokasi tersebut tidak boleh mendirikan hotel,
selain mengantisipasi dampak social juga bertujuan agar wisatawan bermalam di
Homestay milik warga, karena dampak ekonominya langsung dirasakan oleh warga
sekitar. Masyarakat pun mulai berbenah agar huniannya layak digunakan sebagai
homestay. Sementara karang taruna sendiri mendapat pemasukan yang cukup
lumayan, saat ini pendapatan karang taruna dari fasilitas parker, tiket
kunjungan wisata dan kegiatan outbond yang dikelolanya mencapai Rp, 3000.000
dan bisa lebih banyak karena tidak termasuk yang mereka terima sebagai guide.
Sekarang sudah sangat jelas sekali
dampak ekonomi dan social yang ditimbulkan dari pembangunan fasilitas oleh
PNPM-MPd. Karang taruna mempunyai kegiatan produktif yang bisa membiayai
kegiatannya, ekonomi masyarakat sekitar terbantu dengan homestay, dan
terbukanya lapangan pekerjaan baru dibidang ekonomi dan jasa.
Ditulis Oleh: Arif Isnanto
Nurhuda ( PL Kecamatan Patuk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar