Mempunyai
keterampilan tersendiri sekaligus memiliki penghasilan tambahan merupakan
idaman bagi setiap ibu-ibu rumah tangga, tak terkecuali ibu-ibu rumah tangga
warga Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Berawal dari
penggalian gagasan yang kemudian dikerucutkan dalam Musyawarah Khusus Perempuan
(MKP) ibu-ibu mencoba mencetuskan Pelatihan Home Industri tentang pelatihan
pembuatan bakpia. Ternyata usulan ibu-ibu tidak bertepuk sebelah tangan,
terbukti dari dukungan jajaran pemerintah Desa Ngawis yang selalu mengawal
usulan ibu-ibu sampai pada Musyawarah Antar Desa (MAD) penetapan dan prioritas
usulan yang dilaksanakan di kecamatan.
Berkat kegigihan
bersama akhirnya usulan tersebut disetujui dan didanai dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tahun anggaran 2012 yang
tertuang dalam Surat Ketetapan Camat (SPC). Dana sebesar Rp 14.691.500 yang
digelontorkan melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK) “MAKMUR” Kecamatan
Karangmojo disampaikan kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Ngawis. Setelah
TPK membuat kelengkapan administrasi seperti proposal, SPPB, KPD, dll secara
bertahap.
Pelatihan
pembuatan bakpia sangat dinanti-nanti oleh ibu-ibu masyarakat Desa Ngawis.
Tidak hanya biaya pelatihan, alat dan bahan yang murah tapi proses
produksinyapun juga mudah. Walaupun memang di dalam pembuatan bakpia dibutuhkan
keterampilan dan ketelitian yang sangat extra untuk mendapatkan hasil yang
maximal, tapi dengan bimbingan ibu Kasiyati dan Sumirah sebagai narasumber dan
tutor semua itu menjadi mudah dan mengasyikkan.
Pelatihan ini
diikuti oleh ibu-ibu dari 12 padukuhan di Desa Ngawis. Sebenarnya banyak sekali
ibu-ibu yang ingin mendaftar untuk bisa ikut pelatihan namun keterbatasan
anggaran dan biaya sehingga baru 120 orang. Ibu-ibu sangat antusias dalam
pelaksanaan pelatihan pembuatan bakpia yang dilaksanakan selama 14 hari dari tanggal 17 Mei s.d 01 Juni 2012.
Metode yang
digunakan ibu Sumirah adalah ceramah, motivasi, praktek dan study kasus. Tapi
yang paling unik pada saat praktek penggorengan bakpia ibu Sumirah mengajarkan
dengan metode praktek penggorengan yang salah dan yang betul sehingga peserta
tau dan bisa membuat bakpia yang enak dilihat juga enak di lidah.
Banyak ilmu yang
diserap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, baru beberapa hari saja setelah
pelatihan ibu-ibu peserta sudah melayani pesanan bakpia untuk arisan, acara
pertemuan ibu-ibu, acara syukuran, dll. Ini menjadi bukti konkret bahwa setiap
ada usaha dan kemauan pasti ada jalan untuk meraih rejeki. Walaupun memang
belum dipasarkan secara luas tapi ini merupakan hasil yang nyata dari misi
PNPM-MPd untuk mengentaskan kemiskinan, terbukti perekonomian ibu-ibu warga
desa Ngawis selangkah lebih maju dari kemarin.
Untuk mencapai hasil yang lebih maximal,
jajaran pemerintah Desa Ngawis tidak tinggal diam. Banyak hal yang akan
ditindak lanjuti untuk tercapainya produk bakpia dari Ngawis Karangmojo bisa
diterima oleh konsumen. Terlebih di Karangmojo ada salah satu desa yang
berbatasan langsung dengan Ngawis merupakan desa wisata terbaik se – DIY tahun
2012. Ini merupakan point modal untuk pemasaran. Niscaya berkat usaha kerja
keras bersama apa yang menjadi tujuan PNPM-MPd akan tercapai dan masyarakat
sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar