Rabu, 20 Juni 2012

Bakpiaku.... Usulanku.... Rejekiku....


Mempunyai keterampilan tersendiri sekaligus memiliki penghasilan tambahan merupakan idaman bagi setiap ibu-ibu rumah tangga, tak terkecuali ibu-ibu rumah tangga warga Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Berawal dari penggalian gagasan yang kemudian dikerucutkan dalam Musyawarah Khusus Perempuan (MKP) ibu-ibu mencoba mencetuskan Pelatihan Home Industri tentang pelatihan pembuatan bakpia. Ternyata usulan ibu-ibu tidak bertepuk sebelah tangan, terbukti dari dukungan jajaran pemerintah Desa Ngawis yang selalu mengawal usulan ibu-ibu sampai pada Musyawarah Antar Desa (MAD) penetapan dan prioritas usulan yang dilaksanakan di kecamatan.
Berkat kegigihan bersama akhirnya usulan tersebut disetujui dan didanai dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tahun anggaran 2012 yang tertuang dalam Surat Ketetapan Camat (SPC). Dana sebesar Rp 14.691.500 yang digelontorkan melalui Unit Pengelola Kegiatan (UPK) “MAKMUR” Kecamatan Karangmojo disampaikan kepada Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Ngawis. Setelah TPK membuat kelengkapan administrasi seperti proposal, SPPB, KPD, dll secara bertahap.
Pelatihan pembuatan bakpia sangat dinanti-nanti oleh ibu-ibu masyarakat Desa Ngawis. Tidak hanya biaya pelatihan, alat dan bahan yang murah tapi proses produksinyapun juga mudah. Walaupun memang di dalam pembuatan bakpia dibutuhkan keterampilan dan ketelitian yang sangat extra untuk mendapatkan hasil yang maximal, tapi dengan bimbingan ibu Kasiyati dan Sumirah sebagai narasumber dan tutor semua itu menjadi mudah dan mengasyikkan.
Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu dari 12 padukuhan di Desa Ngawis. Sebenarnya banyak sekali ibu-ibu yang ingin mendaftar untuk bisa ikut pelatihan namun keterbatasan anggaran dan biaya sehingga baru 120 orang. Ibu-ibu sangat antusias dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan bakpia yang dilaksanakan selama 14  hari dari tanggal 17 Mei s.d 01 Juni 2012.
Metode yang digunakan ibu Sumirah adalah ceramah, motivasi, praktek dan study kasus. Tapi yang paling unik pada saat praktek penggorengan bakpia ibu Sumirah mengajarkan dengan metode praktek penggorengan yang salah dan yang betul sehingga peserta tau dan bisa membuat bakpia yang enak dilihat juga enak di lidah.
Banyak ilmu yang diserap oleh ibu-ibu peserta pelatihan, baru beberapa hari saja setelah pelatihan ibu-ibu peserta sudah melayani pesanan bakpia untuk arisan, acara pertemuan ibu-ibu, acara syukuran, dll. Ini menjadi bukti konkret bahwa setiap ada usaha dan kemauan pasti ada jalan untuk meraih rejeki. Walaupun memang belum dipasarkan secara luas tapi ini merupakan hasil yang nyata dari misi PNPM-MPd untuk mengentaskan kemiskinan, terbukti perekonomian ibu-ibu warga desa Ngawis selangkah lebih maju dari kemarin.
Untuk mencapai hasil yang lebih maximal, jajaran pemerintah Desa Ngawis tidak tinggal diam. Banyak hal yang akan ditindak lanjuti untuk tercapainya produk bakpia dari Ngawis Karangmojo bisa diterima oleh konsumen. Terlebih di Karangmojo ada salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Ngawis merupakan desa wisata terbaik se – DIY tahun 2012. Ini merupakan point modal untuk pemasaran. Niscaya berkat usaha kerja keras bersama apa yang menjadi tujuan PNPM-MPd akan tercapai dan masyarakat sejahtera.

 By: Endra Wulan Purnama, A.Md

Tidak ada komentar:

Posting Komentar